(Ilustrasi suasana anak yang mudah menangis, sumber : canva)
Anak sering menangis bisa membuat orang tua kewalahan. Namun tahukah, bahwa anak yang mudah menangis bisa mempengaruhi pada kondisi fisik dan emosional.
Menangis merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh anak saat mengungkapan emosional yang tidak bisa ia jelaskan. Menangis bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, sekalipun di tempat umum.
Saat seperti ini, orang tua akan merasa bingung dan bertanya-tanya tentang penyebab apa yang sebenarnya terjadi. Terutama bagi anak-anak yang masih belum paham dan mengerti cara untuk mengungkapkan perasaannya.
Namun, tidak jarang tangisan anak membuat orang tua merasa frustasi. Di balik tangisan tersebut, terdapat faktor yang memicunya baik fisik, emosional, maupun perkembangan si anak. Sebagai orang tua, ada baiknya untuk memahami tangisan yang dirasakan oleh anak.
Penyebab Anak Gampang Menangis
Menangis merupakan respons alami yang dirasakan oleh semua orang, termasuk pada anak-anak. Berikut ini adalah penyebab umum, anak-anak mudah menangis :
1. Cara Anak Mengungkapkan Emosi
Tangisan adalah cara paling alami bagi anak untuk mengungkapkan emosi mereka, baik itu marah, sedih, frustrasi, atau bahkan bahagia. Sebagai balita, mereka belum memiliki kemampuan bahasa yang baik untuk mengekspresikan perasaan secara verbal. Oleh karena itu, mereka sering menggunakan tangisan sebagai alat komunikasi untuk menunjukkan apa yang mereka rasakan.
2. Kelelahan atau Rasa Lapar
Anak yang kelelahan atau lapar sering kali menjadi lebih sensitif dan cepat menangis. Jika anak Anda tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas, coba periksa apakah mereka membutuhkan istirahat atau makanan. Kebutuhan fisik ini dapat dengan cepat mempengaruhi suasana hati dan memicu tangisan.
(Ilustrasi anak yang mengalami perubahan suasana, sumber : canva)
3. Perubahan Suasana
Anak-anak, terutama yang masih kecil, cenderung sulit beradaptasi dengan perubahan. Perpindahan dari satu aktivitas ke aktivitas lain, perubahan lingkungan, atau bertemu orang baru bisa membuat mereka merasa cemas atau tidak nyaman, yang akhirnya berujung pada tangisan.
4. Mencari Perhatian
Tangisan bisa menjadi salah satu cara anak untuk menarik perhatian orang tua atau pengasuhnya. Saat mereka merasa diabaikan atau butuh diperhatikan, mereka mungkin menangis untuk memastikan kehadiran orang yang mereka percayai. Ini adalah cara mereka memastikan mereka aman dan diperhatikan.
5. Mengalami Ketidaknyamanan Fisik
Ketidaknyamanan fisik seperti gatal, pakaian yang tidak nyaman, atau sakit perut bisa menyebabkan anak menangis. Anak-anak mungkin tidak selalu mampu mengidentifikasi atau memberi tahu secara langsung apa yang membuat mereka tidak nyaman, sehingga mereka menangis sebagai respons alami.
6. Perkembangan Emosi yang Belum Matang
Sebagai bagian dari proses tumbuh kembang, anak-anak belajar mengenali dan mengatur emosi mereka. Namun, karena otak mereka masih berkembang, mereka belum bisa mengelola perasaan dengan baik. Inilah yang menyebabkan mereka lebih sering menangis saat menghadapi situasi yang menantang atau baru.
Akibat Dari Anak Gampang Menangis
Menangis bisa mempengaruhi suasana hati dan perilaku si anak baik jangka panjang maupun jangka pendek. Berikut ini adalah beberapa akibat yang bisa terjadi, jika anak gampang menangis :
1. Mengganggu Perkembangan Emosional
Anak yang sering menangis mungkin kesulitan mengelola emosinya secara efektif. Jika anak terbiasa menangis setiap kali merasa frustrasi atau marah, mereka bisa tumbuh menjadi kurang mampu untuk mengatasi situasi stres atau tantangan secara mandiri. Penting bagi orang tua untuk membantu anak memahami dan mengelola emosinya agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih stabil secara emosional.
2. Memengaruhi Hubungan Sosial
Anak yang mudah menangis mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Di lingkungan sosial seperti sekolah atau taman bermain, anak yang sering menangis bisa menghadapi penolakan dari teman-temannya karena dianggap rewel atau sulit diajak bermain. Hal ini dapat menghambat kemampuan anak untuk bersosialisasi dan belajar berinteraksi dengan orang lain.
3. Meningkatkan Kecemasan pada Orang Tua
Bagi orang tua, tangisan anak yang sering terjadi bisa menimbulkan kecemasan dan stres. Ketika anak menangis tanpa alasan yang jelas, orang tua mungkin merasa frustrasi atau khawatir tentang kondisi kesehatan atau perkembangan emosional anak. Hal ini bisa menciptakan tekanan dalam pola asuh dan mengganggu keseimbangan emosi dalam keluarga.
Untuk membantu mengatasi masalah anak yang mudah menangis, sebagai orang tua memang memerlukan perhatian khusus. Sebab dengan menangis secara terus menerus bisa mempengaruhi keseimbangan emosional maupun kesehatan fisik.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu memastikan bahwa anak mendapatkan nutrisi yang cukup adalah menggunakan suplemen. Oxyvit Kidz merupakan suplemen herbal yang terbuat dari Phynurin atau ekstrak dari Phyllanthus niruri yang merupakan meniran hijau.
Meniran hijau cukup dikenal khasiatnya sejak jaman dulu karena dapat meningkatkan sistem imun dan menjaga daya tahan tubuh agar anak tidak mudah sakit. Dengan mengonsumsi suplemen Oxyvit Kidz secara rutin, dapat membantu dalam memelihara daya tahan tubuh.
Oxyvit Kidz bisa ditemukan di apotek terdekat maupun marketplace official. Ayo bersama-sama untuk #JagaImunAnak dari sekarang, agar kesehatan tetap terjaga. (FAS)