(Ilustrasi si kecil sedang mengalami radang pernapasan, sumber : freepik)
Radang pernapasan terkadang membuat orang tua menjadi panik, terutama jika gejala tidak kunjung membaik. Tetap tenang dan lakukanlah beberapa langkah ini untuk membantu dalam penanganan pada si kecil dengan cepat dan tepat.
Radang pernapasan pada anak merupakan sebuah kondisi umum, namun terkadang membuat orang tua menjadi cemas. Terutama, bagi si kecil yang menunjukkan kesulitan dalam bernapas disertai beberapa gejala seperti batuk, pilek, sampai dengan demam.
Penyebab si kecil mengalami radang pernapasan cukup beragam mulai dari infeksi virus, flu, sampai dengan penyebaran yang diakibatkan karena bakteri. Saat menghadapi situasi seperti ini, pentingnya bagi orang tua untuk tetap tenang dan mengambil langkah yang tepat agar kondisi anak tidak memburuk.
Meski radang pernapasan pada si kecil bisa dilakukan dengan perawatan di rumah. Namun pentingnya untuk melakukan penangan yang cepat dan juga tepat agar dapat meringankan gejala. Buat perawatan anak agar lebih nyaman sehingga terhindar dari masalah yang lebih serius.
Langkah Pertolongan Pertama Saat Si Kecil Mengalami Radang Pernapasan
Radang pernapasan terkadang mengganggu si kecil dalam melakukan aktivitas. Berikut ini adalah beberapa langkah cepat dan tepat yang dapat membantu si kecil agar lebih nyaman :
1. Pastikan Anak Istirahat yang Cukup
Istirahat adalah kunci pemulihan. Biarkan si kecil tidur lebih lama untuk membantu tubuhnya melawan infeksi. Ciptakan suasana nyaman di kamar dengan pencahayaan redup dan suhu ruangan yang sejuk namun tidak dingin.
2. Berikan Cairan yang Cukup
Radang pernapasan sering membuat anak kehilangan cairan akibat demam atau kesulitan makan dan minum. Pastikan anak mengonsumsi banyak air putih, sup hangat, atau jus buah alami. Cairan membantu melancarkan pernapasan dan mencegah dehidrasi.
(Gunakan oksigen untuk membantu dalam melancarkan pernapasan pada si kecil, sumber : freepik)
3. Gunakan Humidifier atau Uap Hangat
Udara kering bisa memperburuk radang pernapasan. Menggunakan humidifier di kamar anak dapat melembabkan udara dan meredakan batuk serta hidung tersumbat. Selain itu, kamu juga bisa mencoba terapi uap dengan mangkuk berisi air hangat dan beberapa tetes minyak esensial seperti eucalyptus atau peppermint.
4. Konsumsi Makanan Bergizi
Berikan makanan bergizi yang mudah dicerna, seperti bubur, sup ayam, atau buah-buahan yang kaya vitamin C. Nutrisi yang baik membantu memperkuat sistem imun anak sehingga lebih cepat pulih.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, ada baiknya anak-anak diberikan suplemen tambahan yang berbahan herbal alami. Oxyvit Kidz merupakan suplemen herbal dengan kandungan Phynurin dari ekstrak meniran hijau.
Mengandung steviosida atau ekstrak dari daun stevia sehingga rasa yang dikeluarkan dari Oxyvit Kidz memiliki manis alami. Oxyvit Kidz hadir dalam dua bentuk yakni tablet hisap dan serbuk minuman, kehadiran dua versi inilah yang dapat membantu orang tua dalam memberikan suplemen tambahan.
Selain itu, Oxyvit Kidz yang mengandung ekstrak Phyllanthus niruri ini, dapat digunakan juga pada terapi yang disebabkan oleh infeksi seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), tuberkulosis, hepatitis B, dan infeksi varicella.
Dengan kombinasi bahan alami yang digunakan pada Oxyvit Kidz membantu anak dalam memperkuat daya tahan tubuh mereka, agar tetap sehat dan aktif dalam menjalani segala aktivitas.
5. Jaga Kebersihan Lingkungan
Pastikan lingkungan rumah bebas dari debu, asap rokok, atau polutan lainnya yang bisa memperparah kondisi si kecil. Membersihkan mainan dan peralatan makan anak juga sangat penting untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
6. Pantau Kondisi Anak Secara Berkala
Perhatikan tanda-tanda seperti kesulitan bernapas, bibir membiru, atau demam tinggi yang tidak kunjung turun. Jika gejala ini muncul, segera bawa anak ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kapan Anak Harus Ke Dokter?
Selain beberapa langkah dan pertolongan di atas, berikut ini adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai apabila kondisi anak tidak kunjung membaik :
1. Kesulitan bernapas
Anak tampak sesak napas, napas berbunyi (mengi), atau menggunakan otot dada tambahan untuk bernapas.
2. Bibir atau kulit membiru
Ini bisa menjadi tanda kekurangan oksigen dan memerlukan perhatian medis segera.
3. Demam tinggi
Suhu tubuh anak mencapai lebih dari 39°C dan tidak turun meski sudah diberikan obat penurun demam.
4. Dehidrasi
Anak jarang buang air kecil, tampak lemas, bibir kering, atau matanya cekung.
5. Batuk terus-menerus
Batuk tidak berhenti atau justru semakin parah, terutama jika disertai muntah atau sulit makan.
Menghadapi radang pernapasan pada anak memang membutuhkan sebuah ketenangan dan penangan tepat yang dilakukan oleh orang tua. Dengan istirahat cukup serta menjaga lingkungan agar selalu bersih membuat si kecil lebih mudah cepat.
Jadi jangan ragu untuk menjaga kesehatan anak sejak dini. Yuk #JagaImunAnak agar sistem imun dapat terjaga dan si kecil dapat kembali beraktivitas dengan ceria! (FAS)